Menjadi
pemimpin itu tentang melakukan sesuatu yang benar. Definisi yang benar bisa sangat
luas dan lebar. Dan orang-orang punya POV berbeda.
Misalnya di
level kepemimpinan RT. Ada pelanggaran terkait warga yang tidak membayar iuran.
Menurut aturan, bila tidak membayar iuran, Pak RT tidak mau menangani urusan
administrasi orang yang bersangkutan.
Bila dia
menggunakan kompas seorang bendahara, aturan ini adalah aturan. Harus
ditegakkan. Orang yang bersangkutan tidak akan dilayani urusan administrasinya.
Bila
menggunakan POV seorang pemimpin rakyat, Pak RT tidak serta menegakkan aturan ini.
Ia telisik dulu alasan mengapa orang ini tidak membayar iuran. Bila karena
memang tidak punya uang, ya Pak RT ini akan memaklumi. Bahkan mencarikan cara
agar si warga bisa melunasi tanggungannya.
Lalu, di
tengah POV yang berbeda-beda itu, apa yang perlu dilakukan seorang pemimpin?
Mengikuti kompas kepemimpinan dan moral yang sudah ditetapkan. Dengan kompas
yang tepat, ia bisa menuju arah yang tepat. Tak harus benar. Kadang salah.
Kadang menyimpang.
Namun, akan
ada pengalihan atau reroute yang membuatnya beralih ke arah yang tepat
lagi. Ia akan sadar saat salah. Lalu meminta maaf dan mengubah serta
memperbaiki kesalahan yang ada.
Next
« Prev Post
« Prev Post
Previous
Next Post »
Next Post »
Subscribe to:
Post Comments (Atom)