Bayangkan kita sedang mendorong maju orang lain:
apakah kita akan mengkritiknya?
Bila jawabannya ya, yang muncul di benak mungkin
kritik konstruktif. Kritik konstruktif itu diberikan dengan tujuan untuk
memperbaiki atau meningkatkan suatu hal, baik itu ide, perilaku, atau kinerja. Ada
empat syaratnya:
- Fokus pada masalah, bukan pribadi. Kritik diarahkan pada masalah atau kekurangannya yang spesifik, bukan pada pribadi orang yang dikritik.
- Solutif. Selain mengidentifikasi masalah, kritik konstruktif juga menawarkan solusi atau saran perbaikan.
- Dapat diterima. Kritik disampaikan dengan cara yang sopan, santun, dan dapat diterima oleh penerima.
- Bersifat membangun. Tujuan utama kritik konstruktif adalah membantu orang atau kelompok jadi lebih baik.
Thus, memang ada kritik konstruktif seperti itu, tetapi sebagian besarnya destruktif. Baik karena isi dari kritik maupun cara penyampaiannya.
Pernah saya menyampaikan kritik, yang saya anggap konstruktif. Rumusan penyampaiannya pun sudah dipikirkan sedemikian rupa.
Dan apa tanggapan dari orang yang saya beri kritik itu? Ia tersinggung dan balik menyerang. Bagi beberapa orang, menyerang "masalah" atau "ide" sama dengan menyerang dirinya.
Repot juga, kan?