Kritik Diri: Tambah Maju atau? # Entri Jurnal 8

Apa sebenarnya yang dialami Romi?
 
Sebagian besar psikolog menyebutkan fenomena ini sebagai self-criticism atau mengkritik diri sendiri. Dengan mengkritik diri sendiri, kita merasa bisa meningkatkan kemampuan. Atau setidaknya sebagai sarana antisipasi, sebelum orang lain mengkritik, kita kritik diri kita sendiri dulu. Kita cari semua kekurangan dan kelemahan kita. Kita jabarkan sedemikian rupa. Kita punya ensiklopedi kekurangan dan kelemahan.
 
Apakah hasilnya kita jadi lebih baik?
 
Mengkritik diri sendiri bukan membuat kita bangkit. Malah sebaliknya. Kita jadi terpuruk. Seorang psikolog klinis Amerika, Lisa Firestone, Ph.D pun menyebut beberapa studi yang menegaskan bahwa kritik diri mengganggu kemampuan kita mencapai target yang sudah ditetapkan. Bukannya membuat kita bergerak maju, kritik diri malah jadi penghambat. Kita malah terkekang, tapi tidak kita sadari.
 
Lisa bahkan menyebut bahwa kritik diri adalah prediktor kuat munculnya depresi. Sederhananya, orang yang sering mengkritik diri sendiri cenderung akan mengalami depresi.
 
Duh berat betul.
 
Lantas, solusinya apa?


Share this

Related Posts

Previous
Next Post »