A TRIBUTE TO A FRIEND OF MINE

A TRIBUTE TO A FRIEND OF MINE

Saya sudah lama sekali meninggalkan kebiasaan baik untuk selalu menulis. Setidaknya dalam sebulan atau seminggu sekali. Saya tidak tahu, mengapa menulis yang dulu serasa mengasyikkan sekali tiba-tiba menjadi sangat menjemukan. Saya cari alasannya. Dan tidak ketemu juga. Bahkan sampai sekarang belum ketemu. Dan itulah alasannya kira-kira saya tidak kembali menulis. Karena saya sudah tidak punya alasan menulis.

Sampai beberapa waktu lalu, saya bernadzar bahwa saya akan menulis jika teman saya membeli HP baru. Dan benar dia beli. Bagian saya yang harus menulis di blog sebagai nadzar.

Jika di dunia ini ada orang yang sangat fanatik dengan barang-barang yang dia miliki dan tidak ingin dia lepas sampai mati, itulah teman saya itu. Yang sebenarnya tipikal orang yang tidak akan ganti HP kecuali HP-nya hilang atau rusak gara-gara kecemplung air saat sedang wudlu. Apa di pikiran Anda HP-nya adalah jenis jadul yang satu warna? Yang hanya bisa melantunkan satu jenis nada, yang ketika didengar ayam, si ayam akan menutup telinga? Yang warnanya sudah luntur gara-gara usang dimakan usia?

Anda benar. 100 untuk Anda. Setidaknya Anda lebih pintar dari anak SD sekarang. You’re smarter than the 5th grader. Wah dapet seratus juta ini :D. Anak SD sekarang mungkin tidak tahu jika ternyata HP itu berevolusi. Ada HP zaman pra-sejarah. HP zaman batu. HP zaman audio video yang sudah super canggihnya. Bahkan ada HP yang sudah hapal peta jalan, bahkan yang belum di aspal sekalipun. HP teman saya itu termasuk HP jenis pertama, HP zaman pra-sejarah. Ketika itu kapak dari batu pun belum ditemukan.

“Lebay” kata ini pasti disampaikan teman saya itu saat dia membaca tulisan ini.

Sebagai napak tilas, sesuai dengan pesan bung Karno yaitu Jas merah-–jangan sekali-kali melupakan sejarah—atau sebagai pengingat akan pesan Buya Syafi’i Maarif bahwa kita tidak boleh amnesia sejarah, saya mau menjelaskan HP-nya yang masuk zaman pra-sejarah itu. Saya jelaskan karena mungkin sudah tidak ada lagi situs web yagn menjelaskan perihal HP pra-sejarah itu. HP-nya sebenarnya berwarna, orange dan hitam. Orange adalah warna latar dan hitam adalah warna teksnya. Upps lupa. Ada satu warna lagi, warna gelap saat HP dimatikan atau saat sedang lowbat :D. Tahu sendirilah HP segitu baterainya tahan seberapa lama.

Kelengkapannya, ada speaker internal untuk fungsi berbicara, dan keypad untuk fungsi ngirim SMS. Bluetooth dan infrared? Apaan itu? Apalagi EDGE. Apalagi GPS. HP jenis ini bisa dibilang generasi basic phoners. HP dirancang tahan, tahan cuaca, tahan banting dan tahan malu.

HP ini sebenarnya memiliki banyak manfaat. Pertama, dia tidak memerlukan case, entah itu silicon case, leather case atau case yang lain. Paling dia hanya perlu ngumpet di briefcase, setidaknya suaranya tidak kedengaran pas ada SMS masuk. Jadi bisa kebayang kan bagaimana HP jenis ini mengurangi limbah akibat aksesori HP yang terbuang gara-gara penggunanya sudah bosan, atau penggunanya ingin ganti case.

Kedua, HP ini, secara asalinya (default bahasa Inggrisnya), adalah sejenis HP yang dirancang untuk keamanan penggunanya. Keamanan dari pencopet yang senangnya mencuri HP baru. Jarang ada pencopet mencuri HP jadul. Kalo masih ada, keterlaluan. Keamanan dari preman yang selalu mengincar orang berduit yang biasanya terlihat status sosialnya dari HP yang dibawanya. Keamanan dari kecanduan memainkan fitur-fitur terbaru. Keamanan dari rasa sombong yang membuat manusia mencuri selendang Allah. Masih ingat kan pelajaran agama dulu, sombong berarti mencuri selendang Allah.

Ketiga, HP ini juga tidak perlu banyak perawatan. Jenis HP jadul biasanya dibanting pun tidak akan rusak, selama masih di kasur :)). Maksud saya, entah kenapa jenis HP ini lebih tahan lama dari HP baru. Kalo tidak percaya, cobalah sekali-kali Anda buka koran atau majalah, hampir tidak ada orang yang mengeluhkan kerusakan HP-HP jenis lama. Dugaan saya, HP lama memang lebih tahan lama.

Itulah beberapa manfaat dan keuntungan memiliki HP lama.

Sayangnya HP jenis ini sering membuat si empunya merasa kurang percaya diri, mungkin karena sering digodai temannya ya. Atau menderita kompleks apriori. Masak ringtone temannya sudah menyanyi dengan merdunya, entah itu lagunya Afgan yang ada sadis-sadisnya itu, atau lagunya Cinta Laura yang bagi beberapa orang sangat meresap ke dalam hati, terutama hati teman saya yang dulu punya HP jadul itu tetapi sekarang sudah menggunakan HP yang layarnya bisa dipencet, atau lagu terpopuler orang yang mabuk perjalanan sehingga lebih senang digendong itu, sementara HP jenis lama ini hanya bisa mendendangkan dua syair yang tidak ada nadanya. Tidak ada notnya.

HP lama teman saya itu adalah HP yang pabriknya sudah tutup, Sie***s A - saya lupa jenisnya. Saking sudah lamanya HP itu beredar. HP barunya adalah Sam***g S**r. Hebat kan. Teman saya itu yang hebat, dia bisa melakukan quantum leap.

“Quantum leap itu apa ya maksudnya?”

“Makanya, baca wikipedia” sergah teman saya sambil menyodorkan HP barunya. Dan kini bagian HP saya yang ketinggalan zaman :D