Puisi Stopping by Woods on a Snowy Evening - Robert Frost - Terjemahan dan Analisis

Berikut terjemahan menawan yang digubah oleh Hendra Gunawan, yang lengkapnya bisa diklik di sini.

STOPPING BY WOODS ON A SNOWY EVENING 
BERHENTI DI TEPI HUTAN KALA SENJA BERSALJU
Whose woods these are I think I know.
His house is in the village though;
He will not see me stopping here
To watch his woods fill up with snow.
Siapa pemilik hutan ini sepertinya kutahu.
Ia berumah jauh di desa sebelah sana itu;
Tak akan terlihat olehnya aku singgah sebentar
Memandangi hutannya penuh ditutupi salju.
My little horse must think it queer
To stop without a farmhouse near
Between the woods and frozen lake
The darkest evening of the year.
Kuda kecilku pasti terheran-heran
Mengapa berhenti jauh dari perkampungan
Di antara hutan terpencil dan danau beku
Adalah senja terkelam di sepanjang tahun.
He gives his harness bells a shake
To ask if there is some mistake.
The only other sound's the sweep
Of easy wind and downy flake.
Kudaku kelonengkan bel mungilnya
Mungkin bertanya ia adakah yang tak biasa.
Suara lain terdengar hanyalah sayup sapuan
Dari angin lembut dan guguran salju di udara.
The woods are lovely, dark and deep.
But I have promises to keep,
And miles to go before I sleep,
And miles to go before I sleep. 
Hutan ini alangkah menawan, dalam, dan gelap.
Sayang aku ada janji yang tak boleh tersilap,
Dan bermil lagi perjalanan sebelum lelap,
Dan bermil lagi perjalanan sebelum lelap.




Puisi ini menggunakan rima AABA, kecuali untuk bait atau stanza terakhir. Stanza terakhirnya menggunakan AAAA. Tak paham saya mengapa bait terakhir itu tidak seperti tiga bait sebelumnya. Mungkin dia kesulitan mencari kata dengan huruf akhir yang serupa. Atau, mungkin bisa saja dia, Pak Robert Frost ini, keluar dari pakem puisinya sendiri, semacam mencari jalan lain. Ya, betul, seperti puisinya yang sangat terkenal itu, the road not taken. Baca di sini kalo belum sempat baca.

Seperti laiknya zaman itu, nuansa alam masih setia menghiasi puisi-puisinya. Mirip puisinya tentang A Minor Bird. Mungkin pada zaman itu, alam masih sangat hijau. Masih sangat rimbun. Masih penuh misteri. Saat memasuki hutan, yang terlihat masih sebentang misteri yang belum terpecah. Belum sempat diketahui.

Puisi ini bercerita tentang perjalanan lagi. Mirip seperti the road not taken, yang sudah saya singgung di atas. Bedanya: kalau di puisi the road not taken, si aku sedang menempuh perjalanan sementara di puisi ini si aku “berhenti di tepi hutan kala senja bersalju”.
 
Source: http://travelingted.com/
Seperti biasanya, dia terpukau melihat alam sekitar. Mengamati kudanya yang keheranan. Lalu bertanya dengan membunyikan lonceng yang dikenakan. Hutan itu begitu memukau. Dalam, gelap, tetapi memukau. Sayang seribu sayang, dia tak boleh beristirahat terlalu lama. Sebab, ada janji yang harus ditunaikannya.

Puisi ini seakan mengajak saya, pembacanya, untuk tetap fokus pada tujuan perjalanan, yaitu janji yang harus ditunaikan. Kadang, entah diakui atau tidak, kita terpikat sesuatu atau seseorang selama perjalanan. Akhirnya, kita berpaling. Tidak lagi bergerak dengan penuh tekad menuju tujuan yang sudah ditetapkan. Pada janji yang sudah kadung disampaikan.

Ah, kadang setia pada tujuan memang tak pernah semudah saat diucapkan.

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »

3 comments

comments
30 July 2017 at 15:58 delete

sir can u help me to understand to earthward poem by Robert frost??
THANKS...

Reply
avatar
4 August 2017 at 21:46 delete

I just analyize it here: http://antonharyadi.blogspot.co.id/2017/08/puisi-to-earthward-oleh-robert-frost.html

Reply
avatar
4 March 2019 at 07:49 delete

Wah, keren terjemahannya! Ber-rima pula. Mantap!

Reply
avatar