Arti Lirik Lagu Father & Son oleh Cat Stevens, Boyzone, Ronan Keating serta Analisisnya

Arti Lirik Lagu Father & Son oleh Cat Stevens, Boyzone, Ronan Keating serta Analisisnya


Kukira lagu ini bercerita secara monolog. Si ayah menyanyikan lagu untuk anaknya. Tentang prinsip hidup. Tentang tidak terlalu buru-buru. Tentang tidak menuruti hasrat darah muda yang biasanya menggebu-gebu.

Aku salah. 

Salah besar. Lagu ini berisi percakapan ayah dan anak. Ayah dan anak saja, meskipun ada tiga pronomina yang digunakan "I" si ayah, "you" si anak, dan "he" si ayah karena si anak tak berani memanggil ayahnya dengan "you".

Konon lagu ini ditulis pada saat perang Vietnam vs Amerika sedang hebat-hebatnya. Banyak anak yang minta izin kepada orang tua untuk menjadi tentara, tetapi banyak orang tua yang melarang. Dan lagu ini merangkumnya begitu indah.

Yuk, kita baca saja lirik lagu Father and Son, serta terjemahannya di bawah ini.

It's not time to make a change
Bukan saatnya berubah
Just relax, take it easy
Santai saja, nikmatilah
You're still young, that's your fault
Kau masih muda, itu saja salahmu
There's so much you have to know
Ada banyak yang harus kau tahu
Find a girl, settle down
Temukanlah seorang gadis, tinggallah
If you want you can marry
Jika kau mau kau boleh menikah
Look at me, I am old
Lihatlah aku, aku tua
But I'm happy
Tapi aku bahagia

I was once like you are now
Aku dulu pernah sepertimu saat ini
And I know that it's not easy
Dan memang tak mudah
To be calm when you've found
Untuk tenang saat kau temukan
Something going on
Ada yang terjadi
But take your time, think a lot
Tapi santai saja, berpikirlah terus
Think of everything you've got
Pikirkan segala yang kau punya
For you will still be here tomorrow
Karena kau kan tetap di sini esok hari
But your dreams may not
Tapi mimpimu mungkin takkan ada

How can I try to explain
Bagaimana mungkin kucoba jelaskan
When I do he turns away again
Saat kulakukan, dia berpaling lagi
And it's always been the same
Dan selalu saja begitu
Same old story
Kisah usang yang sama
From the moment I could talk
Dari saat aku bisa bicara
I was ordered to listen
Aku disuruh untuk mendengar
Now there's a way and I know
Kini ada jalan dan kutahu
That I have to go away
Bahwa aku harus pergi
I know I have to go
Kutahu aku harus pergi

I was once like you are now
Aku dulu pernah sepertimu saat ini
And I know that it's not easy
Dan aku tahu memang tak mudah
To be calm when you've found
Untuk bersikap tenang saat kau temukan
Something going on
Sesuatu terjadi
But take your time, think a lot
Tapi santai saja, berpikirlah terus
Think of everything you've got
Pikirkan segala yang kau punya
For you will still be here tomorrow
Karena kau kan tetap di sini esok hari
But your dreams may not
Tapi mimpimu mungkin takkan ada

All the times that I've cried
Semua waktuku menangis
Keeping all the things I know inside
Menyimpan semua yang kutahu di dalam hati
And it's hard, but it's harder
Dan memang sulit, tapi lebih sulit
To ignore it
Tuk mengabaikannya
If they were right I'd agree
Jika mereka benar, aku kan setuju
But it's them they know, not me
Tapi hanya kenal diri mereka, bukan diriku
Now there's a way and I know
Kini ada jalan dan aku tahu
That I have to go away
Bahwa aku harus pergi
I know I have to go
Kutahu aku harus pergi

Itu dia terjemahan lagu Father and Son-nya.

BAGUS kan terjemahannya? Eh isinya (hehe).


Pesan Parenting

Lagu ini bercerita tentang ayah yang konservatif. Dalam bahasa kekiniannya, ayah yang kolot. Dia ingin anaknya ikut jejaknya saja. Tidak perlu aneh-aneh. Itu bisa kita saksikan di larik pertama.

It's not time to make a change
Bukan saatnya berubah
Just relax, take it easy
Santai saja, nikmatilah
You're still young, that's your fault
Kau masih muda, itu saja salahmu
There's so much you have to know
Ada banyak yang harus kau tahu
Find a girl, settle down
Temukanlah seorang gadis, tinggallah
If you want you can marry
Jika kau mau kau boleh menikah
Look at me, I am old
Lihatlah aku, aku tua
But I'm happy
Tapi aku bahagia

Bila saya bahasakan dengan sederhana, kira-kira begini isinya.

"Nggak usah berubah nak. Santai saja. Nikmati yang ada. Kamu itu masih muda. Masih banyak yang perlu kau pelajari. Nanti, cari gadis cantik, lalu menikahlah. Aku dulu ya begitu. Lalu lihat aku sekarang "Tua memang, tapi bahagia".

Si ayah lantas melanjutkan nasihatnya di bait kedua.

I was once like you are now
Aku dulu pernah sepertimu saat ini
And I know that it's not easy
Dan memang tak mudah
To be calm when you've found
Untuk tenang saat kau temukan
Something going on
Ada yang terjadi
But take your time, think a lot
Tapi santai saja, berpikirlah terus
Think of everything you've got
Pikirkan segala yang kau punya
For you will still be here tomorrow
Karena kau kan tetap di sini esok hari
But your dreams may not
Tapi mimpimu mungkin takkan ada

Aku dulu seperti kamu. Tak tenang. Grusa-grusu. Santai saja, pikirkan dulu. Jangan kau perturutkan darah mudamu.

Sampai di sini si ayah terlihat bijak, tapi si anak lantas menjawab.

Ya, yah. Tapi bagaimana aku bisa menjelaskannya. Setiap kali kucoba, ayah selalu berpaling. Dari dulu aku diminta mendengar saja. Padahal, aku sudah bisa bicara. Aku sudah bisa berpikir.

Lalu dibalas oleh si ayah dengan bait kedua. Pesan yang sama. Sudah ikuti jejak ayah saja. Ayah sudah pernah mengalaminya. Buktinya, ayah bahagia sekarang.

Namun, si anak yang memiliki darah muda yang bergejolak tak bisa diam. Dia merasa mendapatkan panggilan untuk berubah. Zaman sudah berubah, dan dia juga berubah. Si anak lantas pergi mengejar keinginannya.

Sebagai seorang ayah (yang berusaha menjadi baik), ini pembelajaran penting bagi saya. Anak hidup di zamannya sendiri. Kita hanya bisa mengarahkan. Tidak bisa memaksa anak mengikuti jalan hidup kita.

Sebab, anak kita bukan milik kita. Dia adalah milik Tuhan yang dikirimkan pada zamannya sendiri, bukan zaman kita.

Lagu ini mengingatkan saya pada puisi Anakmu bukan anakmu, karya Kahlil Gibran.

Anak-anakmu bukanlah anak-anakmu
Mereka adalah anak-anak kehidupan yang rindu akan dirinya sendiri
Mereka terlahir melalui engkau tapi bukan darimu
Meskipun mereka ada bersamamu tapi mereka bukan milikmu

Pada mereka engkau dapat memberikan cintamu, tapi bukan pikiranmu
Karena mereka memiliki ikiran mereka sendiri

Engkau bisa merumahkan tubuh-tubuh tapi bukan jiwa mereka,
Karena jiwa-jiwa itu tinggal di rumah hari esok, yang tak pernah dapat engkau kunjungi meskipun dalam mimpi

Engkau bisa menjadi seperti mereka, tapi jangan coba menjadikan mereka sepertimu
Karena hidup tidak berjalan mundur dan tidak pula berada di masa lalu

Engkau adalah busur-busur tempat anak-anakmu menjadi anak-anak panah yang hidup diluncurkan

Sang pemanah telah membidik arah keabadian, dan ia meregangkanmu dengan kekuatannya sehingga anak-anak panah itu dapat meluncur dengan cepat dan jauh

Jadikanlah tarikan tangan sang pemanah itu sebagai kegembiraan
Sebab ketika ia mencintai anak-anak panah yang terbang, maka ia juga mencintai busur yang telah diluncurkannya dengan sepenuh kekuatan.

Makjleb bukan?

"Cintailah anak seperti cinta busur pada anak panah yang membuatnya melesat"


Untuk lagu serupa, klik Tears in Heaven oleh Eric Clapton.

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »

5 comments

comments
11 July 2020 at 01:32 delete

Tau lagu ini dari Guardian Of Galaxy Vol 2.0 dan semenjak itu Gue jadi suka old song

Reply
avatar
Pim
13 July 2020 at 18:35 delete

Salah bro. Gw hrs koreksi. Sudut pandangnya bkn ttg ayah yg kolot.. Tp ayah yg mengajarkan ke anak yg masi bau kencur yg merasa dah tau byk, yg merasa ayahnya kolot, si anak keras kepala krn usia muda, pemberontak dr nilai2 keluar yg ditanamkan sang ayah, yg cuma mau denger nasihat dr tmn atau org lain, bkn malah pilih denger nasihat ayahnya yg tau tentang gejolak situasi jiwa usia sang anak krn ayah pernah spt di usia si anak. Ya macam byk Anak laki laki di dunia yg g mo denger nasihat ayah lalu nyesel pas ayah udah hrs pergi.

Reply
avatar
18 July 2020 at 06:28 delete

terima kasih atas sudut pandang lainnya Bro. Memang kita bebas menafsirkan suatu teks kok hehe. Tafsiran saya itu berdasarkan informasi di Wikipedia tentang asal usul lagi ini, yang dikaitkan dengan sejarah saat lagu ini ditulis. Jadi, kita bisa melihat dari sisi "ayah" atau "anak".

Reply
avatar
2 May 2021 at 19:31 delete

Mantap bro, tapi aku tetap sulit melaluinya, walau aku adalah ibunya, btw ulasanmu lumayan banget membuatku lebih cool

Reply
avatar
19 September 2021 at 21:42 delete

pov yang bagus min,jadi banyak referensi nih saya

Reply
avatar