Jatuh Cinta

Jatuh Cinta

Sejatinya kita sama: Sama-sama jatuh cinta. Bedanya: aku jatuh cinta pada Jokowi – JK, engkau jatuh cinta pada pihak sana: Prabowo – Hatta. Tak salah, kita sama-sama jatuh cinta. Cinta tak pernah sekalipun salah. Aih, jadi teringat film India.

Yang mungkin salah hanya: cara kita mencintainya. Tapi itu toh konsekuensi jatuh cinta: jatuh, buta, menggunakan kacamata kuda, lalu mencoba mencinta dengan segala realitanya, dan akhirnya kecewa atau bahagia untuk selama-lamanya. Namanya juga orang jatuh: penilaiannya mesti terpengaruh jatuh itu. Salah-salah dalam menilai cinta baru lazim terjadi.
Mengapa Masih Joko?

Mengapa Masih Joko?

Saya adalah pendukung Pak Jokowi-JK, dan saya masih belum menentukan pilihan hingga saat terakhir. Dalam beberapa kesempatan, ada beberapa teman berkampanye di FB yang meminta saya beralih pilihan. Pada akhirnya saya memilih SETIA dengan pilihan saya. Untuk sementara ini, minimal.

sumber: http://bit.ly/1xkh5oa
sumber: http://bit.ly/1xkh5oa
Saya tahu Jokowi diserang banyak kampanye gelap, dan saya tidak menemukan alasan-alasan yang fundamental untuk mengubah pilihan tersebut. Setidaknya hingga sekarang. Beberapa proses penelusuran dengan bantuan Mbak Google membawa saya memantapkan hati pada Pak Jokowi - JK.