Belajar Menjadi Kuli

Sumber: http://bit.ly/1OglyAO
Belajar Menjadi Kuli - Hal paling sulit di dunia mungkin bekerja dengan tulus ikhlas tanpa pengharapan di sepanjang perjalanan. Acap kali, kita akan tulus di awal, selangkah berlalu hati bisa jadi bergejolak. Berganti arah, memutar, atau bahkan berbalik. Ketulusan dan keikhlasan berubah menjadi sebentuk perasaan yang benar-benar lain.

Demikian juga saat bekerja sebagai profesional atau relawan. Di awal mungkin kita tulus ikhlas. Sejenak berganti, ketulusan dan keikhlasan itu bisa terkikis. Dan ketika terkikis muncullah penguasa baru, ketamakan serta harapan akan imbal hasil yang lebih besar.

Itu juga yang terjadi pada salah satu teman. Pada suatu waktu, salah satu teman itu keluar dari pekerjaannya yang semula. Dia memutuskan mengundurkan diri. Jalan kami sudah berbeda, ucapnya. Dan sesuai dengan sudah aku perkirakan, dia menceritakan sejumlah daftar ketidakpuasan dan kekecewaannya. Ketidakpuasannya mungkin bila ditumpuk akan membumbung dan mencapai langit ketujuh. Di mana langit ketujuh itu?

Kita dan Pelestari Bersapu Tangan

Di antara berbagai dialog yang terdapat di dalam al-Quran, salah satu yang terkenal adalah dialog antara para malaikat dengan Allah Swt tentang penciptaan Nabi Adam as. Dialog ini terdapat dalam surat al-Baqarah ayat 30 sampai 33.

Singkat cerita, sebelum menciptakan Nabi Adam as dan menetapkannya khalifah-Nya di bumi, Allah Swt mengabarkan masalah yang sangat penting ini kepada para malaikat. Dalam firman-Nya, Allah ingin menciptakan makhluk sebagai wakil dan khalifah-Nya di bumi. Makhluk ini akan menguasai segala sesuatu dan memiliki potensi berkembang dan menjadi khalifah Allah. Setelah mendengar kabar ini, para malaikat berkata dengan intonasi penuh protes.
sumber: pixabay.com