Memilih Jadi Orang Baik atau Orang Bermanfaat?

Memilih Jadi Orang Baik atau Orang Bermanfaat 

Kami berkumpul di ruang tengah Musholla. Semua teman tegang. Tak ada yang tersenyum. Semuanya terjebak dalam dunianya sendiri-sendiri. Semua santri terlihat sibuk berkomat-kamit.

Armin duduk di sudut kanan barat di dekat tempat Imam. Fadhol di sampingnya tak kalah tegang. Dan begitulah ketegangan melingkupi hati kami semua.

Apa pasal? Jam 6 sore lewat 10, satu per satu kami akan diminta berdiri di depan teman-teman berpidato. Pidatonya memang sudah disiapkan. Menghafalkannya pun sudah lama. Tetapi berdiri di depan semua orang dan merasakan intimidasi tatapan sekian pasang mata bukan hal yang mudah ditaklukkan. Deg-degannya serasa menghentikan aliran seluruh darah ke otak.

Dan itulah aktivitas rutin kami menjelang peringatan Isra Mi’roj. Pada peringatan isra Miraj-nya, kami akan naik ke panggung untuk berpidato materi yang sama namun dengan audiens yang lebih banyak. Seluruh masyarakat desa tumpah ruah di depan mushola untuk mengikuti pengajian itu. Bayangkan ribuan orang.

Dan bagian pidatoku adalah menjadi manusia bermanfaat. Tema pidato ini selalu hadir pada setiap pengajian mushola kami. Tak tahu juga alasannya. Sampai pada akhirnya, aku menemukan jawabannya akhir-akhir ini.

***
Suasana sekolah di tempat yang kukenal itu terlihat rukun. Baik-baik saja. Semua siswanya pendiam. Tak banyak pertengkaran. Semua orang sibuk mengerjakan tugasnya sendiri-sendiri.

Saat ada salah satu siswa yang sakit, semuanya juga diam. Sampai akhirnya kepala sekolah turun tangan.

“Ayo tidak ada yang mau jenguk kah? Kita urunan kek” seru si kepala sekolah.

Semuanya lantas tergugah. Mereka urunan. Setelah urunan terkumpul, urunan diberikan kepada kepala sekolah.

“Ini Pak, kami sudah urunan” ujar salah seorang siswa.

“Lha terus, apa kalian tidak berinisiatif ke sana bersama-sama? Beli apa gitu kek?” tanya si kepala sekolah dengan agak berang.

***
Salah satu teman membagikan pesan Alm. KH Sahal Mahfudz kepadaku. “Menjadi baik itu mudah dengan hanya diam. Maka yang tampak adalah kebaikan. Yang sulit adalah menjadi bermanfaat karena itu butuh perjuangan”.

Dan aku pun tertohok tepat di ulu hati.



Share this

Related Posts

Previous
Next Post »