hidupku rangkaian sepi dan sendiri
di tengah hantaman kecewa
di antara tumpukan nestapa
disesaki muram dan durja
lalu kau tiba-tiba bercerita
dengan senyum yang tak pernah ditahan
dengan tawa yang berderai
dengan tangguh yang kau tampak-tampakkan
apakah kisahmu bersayap
yang membuat kesedihanku lenyap
yang membuat sepi hariku meriah
yang membuat sedih jiwaku musnah?
apakah tawamu obat
yang membuat badan dan jiwaku kuat
berjuang berat pun terasa ringan
menapaki hari keras pun terasa lunak?
apakah kau itu jawaban
atas doa yang tak pernah keluar mulut
atas jaring harap yang tak lelah kurajut
atas permintaan yang rasanya muluk-muluk?
terima kasih telah bertahun-tahun menemaniku
tertawa atas leluconku yang tak lucu
mendengar ceritaku yang hanya itu-itu
mendampingi hidupku yang ya hanya begitu.
rasanya hidupku itu ya hanya berkisar tentangmu