puisi - berebut kursi dan nasi

ada yang berebut kursi,
menjual ayah, ibu, nenek, kakek, dan bibi
gelar-gelar yang berderet,
atau menukarnya dengan sesuap nasi.

ada yang menjual narasi
mengutip potongan ayat-ayat suci
sibuk posting sana-sini
tanpa perlu satu pun yang dipahami.

ada yang beradu argumentasi
menggelar buku dan kitab referensi
kutipan tokoh kanan atau kiri
tanpa perlu harus memeras otak sendiri.

sementara aku dan kau hanya berebut butiran nasi
dengan ayam yang bangun sangat pagi
itu pun sudah basi, dan wajib pula kita syukuri;
duh Tuhan, apakah surga sudah ada di depan?


Share this

Related Posts

Previous
Next Post »