Puisi Do it Anyway karya Ibu Theresa

Puisi Do it Anyway karya Ibu Theresa

Terjemahan Puisi Do it Anyway

Manusia sering tak masuk akal, tak logis, dan egois.
Tetaplah saja maafkan!


Jika engkau baik,
Orang mungkin akan menuduhmu egois dan punya motif tersembunyi.
Tetaplah saja berbuat baik!

Jika engkau sukses,
Beberapa temanmu akan penuh kepalsuan dan sebagiannya musuh sejati.
Tetaplah saja sukses!

Jika kau jujur dan apa adanya,
Orang mungkin akan mencurangimu.
Tetaplah saja jujur dan tampil apa adanya!

Apa yang kau bangun bertahun-tahun
bisa dihancurkan seseorang dalam semalam.
Tetaplah saja membangun!

Jika kau temukan damai dan sukacita,
Mungkin orang akan iri
Tetaplah saja bersukacita!

Kebaikanmu hari ini,
Sering dilupakan orang esok hari.
Tetaplah saja berbuat baik!

Berikan milikmu yang terbaik kepada dunia
Dan itu mungkin takkan pernah cukup.
Tetaplah saja berikan yang terbaik!

Sebab, kan kau saksikan pada hari penghitungan, semuanya antara kamu dan Tuhan-mu.
Takkan pernah antara dirimu dan orang-orang itu.

Puisi di atas adalah terjemahan dari puisi yang terpampang di Rumah Sakit Kalkuta yang dikelola Bunda Teresa.

Versi bahasa Inggrisnya berikut ini:

People are often unreasonable, illogical, and self-centered.
Forgive them anyway!

If you are kind,
people may accuse you of selfish, ulterior motives.
Be kind anyway!

If you are successful,
you will win some false friends and some true enemies.
Succeed anyway!

If you are honest and frank,
people may cheat you.
Be honest and frank anyway!

What you spend years building,
someone could destroy overnight.
Build anyway!

If you find serenity and happiness,
they may be jealous.
Be happy anyway!

The good you do today,
people will often forget tomorrow.
Do good anyway!

Give the world the best you have,
and it may never be enough.
Give the world the best you've got anyway!

You see, in the final analysis, it is between you and God.
It was never between you and them anyway.

Tiga Topi Bisnis

Bayangkan skenario di bawah ini.
 
Bapak-bapak berjaket ijo-ijo khas duduk berjejer sambil menunggu kasir yang akan memanggil nomor pesanan dan menyerahkan pesanan mereka. Sebagian saling bercanda dan berbicara. Sebagian diam saja sambil melihat hape.
 
Salah satunya, seorang bapak berusia sepuh sekitar 63 tahun terlihat serius. Sesekali, ia mengecek hape bututnya. Setiap kali kasir memanggil, ia melihat nomor antreannya untuk mencocokkan.
 
Di sudut lain restoran, seorang lelaki muda berbaju biru duduk di salah satu meja yang kosong. Ia sibuk merekap hasil penjualan. Di depannya, ada kalkulator yang sesekali ia pencet. Tak jarang, ia menuju meja kasir untuk bercakap-cakap.
 
Saat sibuk mengotak-atik angka, ia menerima telepon dari seseorang.
 
“Siap-siap Pak. Kami pertimbangkan” balasnya sambil tertawa renyah. Di ujung telepon sana, seseorang menawarkan untuk memperluas dan memperbesar restoran itu. Ia menawarkan investasi dengan jumlah lumayan banyak untuk keperluan ekspansi usaha.
 

https://id.quora.com/

Tiga Topi Bisnis

Tiga aktivitas di atas dijelaskan secara sangat gamblang oleh seorang penulis buku kenamaan, Keith Cunningham. Ia menjelaskan bahwa di aktivitas bisnis ada setidaknya tiga peran. Analoginya: topi berbeda yang digunakan para pelaku bisnis.
 

Satu, Topi Operator 

Topi ini menandakan mentalitas "selesaikan masalah". Operator sama dengan teknisi, orang yang turun tangan dan menjalankan tugas secara efisien. Keunggulan mereka adalah aspek praktis bisnis. KPI-nya: menghasilkan pekerjaan yang berkualitas. Gampangnya: Karyawan.

Dua, Topi Pemilik

Topi ini mewakili visi jangka panjang dan pemikiran dengan mempertimbangkan gambaran besar. Pemilik mempertimbangkan kesehatan dan arah usaha. Pemakai topi ini menetapkan tujuan, mendelegasikan tugas, dan memastikan perusahaan beroperasi dalam kerangka kerja yang berkelanjutan. Pemilik kadang diwakili oleh Direktur atau CEO. KPI-nya: unit bisnis berkembang, dan lingkungan bisnis positif.

Tiga, Topi Investor

Di sini, pelaku bisnis dituntut berpikir secara strategis seperti seorang investor. Fokusnya adalah pengembalian hasil investasi (ROI) dan menganalisis peluang pertumbuhan. Pemakai topi investor bertanya "Apakah penggunaan sumber daya kita sudah baik?", "Apakah keuntungan bulan ini akan positif?", “Kapan BEP?”, dan “Apa yang bisa dilakukan agar bisnis kian maju?” KPI-nya: Kecepatan pengembalian modal dan penciptaan keuntungan.

Cunningham menegaskan, bila ingin sukses, pemilik bisnis harus bisa berpindah-pindah antara topi, tergantung situasinya. Mereka bisa menjadi operator langsung pada satu momen (mengatasi masalah teknis) dan investor strategis pada momen lainnya (mengevaluasi kampanye pemasaran baru).

Yang tak kalah penting, bila bisnis sudah besar, pemilik harus jadi pemilik dengan mengenakan topi pemilik atau bahkan topi investor. Sebab, karyawan yang memang karyawan sulit untuk mengenakan topi selain topi operator. Tugas karyawan hanya satu: Menyelesaikan tugas secepatnya dan semaksimal yang ia bisa.