Teman sejati tak pernah mati. Dia hadir saat sepi dan sunyi. Bila keramaian sudah sirna, dia datang memberikan makna dan dukungan. Dia hadir saat kita masih tidak punya apa-apa. Bukan siapa-siapa.
Itu kira-kira yang hendak disampaikan oleh May Yang kepada teman-temannya.
Versi Bahasa Inggris
To All My Friends
That I could be this human at this time
breathing, looking, seeing, smelling
That I could be this moment at this time
resting, calmly moving, feeling
That I could be this excellence at this time
sudden, changed, peaceful, & woke
To all my friends who have been with me in weakness
when water falls rush down my two sides
To all my friends who have felt me in anguish
when this earthen back breaks between the crack of two blades
To all my friends who have held me in rage
when fire tears through swallows behind tight grins
I know you
I see you
I hear you
Although the world is silent around you
I know you
I see you
I hear you
Versi Bahasa Indonesia
To All My Friends
Bahwa aku bisa semanusia saat ini
bernafas, menatap, melihat, menciumi
Bahwa aku bisa sehadir saat ini
rehat, bergerak tenang, menggunakan perasaan
Bahwa aku bisa seluar biasa saat ini
tiba-tiba, berubah, damai, & waspada
Untuk semua teman yang membersamai saat aku terkulai lemah
saat air mengguyur dan menghimpit kedua sisiku
Untuk semua teman yang turut merasakan kesedihanku
saat punggung dari tanah ini terbelah di tengah celah antara dua bilah
Untuk semua teman yang telah menahanku saat marah
saat api melalap ketenangan di balik seringai wajah
aku mengenalmu
aku melihatmu
aku mendengarmu
Meskipun dunia senyap di sekitarmu
aku mengenalmu
aku melihatmu
aku mendengarmu
Dan teman itu
Meskipun di tengah semua suasana, kita tahu dan tak pernah lupa teman-teman kita. Karena teman dan sahabat sebenarnya saudara tetapi dari orang tua yang berbeda... Dan pada teman-teman itu, kira harus berterima kasih tanpa terkira.
Teman - Photo by Hannah Rodrigo on Unsplash |