MOA - Motivation, Opportunity, and Ability

Konsep semangat, sempat, dan alat di tulisanmu ini mirip dengan MOA ya, kata Jek.
 
Apa itu MOA?
 
MOA itu motivation, opportunity, dan ability. Jadi, intinya…
 
Gimana intinya? Ia pun kudesak untuk menjelaskan lebih lengkap.
 
Seseorang mau terlibat suatu perilaku atau suatu pekerjaan jika mereka (1) termotivasi, (2) punya kesempatan, dan yakin atas (3) kemampuan mereka untuk melakukannya.
 
Oh begitu.
 
Setelah berpisah, saya langsung pelajari apa itu MOA karena penasaran.
 
MOA itu…
 
MOA sendiri itu kerangka teoritis yang menjelaskan bahwa perilaku individu dipengaruhi oleh tiga faktor kunci: motivasi, kesempatan, dan kemampuan.
 
Singkatnya, motivasi adalah keinginan atau kemauan individu untuk terlibat dalam perilaku tertentu. Ada beberapa faktor yang mempengaruhinya, seperti nilai-nilai pribadi, tujuan, cita-cita, dan harapan.
 
Kesempatan mengacu ke ketersediaan sumber daya dan kondisi yang diperlukan untuk terlibat dalam perilaku tersebut. Kesempatan ini mencakup faktor-faktor seperti waktu, uang, alat, sarana, prasarana, serta akses terhadap informasi.
 
Kemampuan sendiri lebih ke pengetahuan dan keterampilan individu yang diperlukan untuk melakukan perilaku tersebut. Faktor-faktornya termasuk pendidikan formal atau nonformal, pelatihan yang diikuti, dan pengalaman.
 
Contohnya: seorang penerjemah bekerja keras menerjemahkan teks marketing karena ingin mendapatkan penghasilan untuk menyambung hidup. Motivasinya: uang. Kesempatannya: waktu dan alat. Kemampuannya: Membaca teks bahasa asal, memahami, lalu mengubahnya menjadi teks bahasa sasaran.
 
Manfaat Model MOA
 
Model MOA bisa diterapkan untuk menganalisis lalu mengintervensi berbagai perilaku, antara lain perilaku konsumen, perilaku karyawan, atau perilaku masyarakat.
 
Misalnya, kita ingin mengintervensi perilaku buang sampah di sekolah. Fokus kita bisa untuk meningkatkan motivasi (contohnya, mengedukasi pentingnya dan manfaat membuang sampah bagi lingkungan), meningkatkan kesempatan (misalnya menyediakan lebih banyak tempat sampah di lingkungan sekolah), atau meningkatkan kemampuan (mendidik siswa tentang cara memilah sampah serta mendaur ulang sampah).
 
Tentu mengubah atau mengintervensi perilaku tidak sederhana tulisan ringkas ini. Namun, bisa kita jadikan pegangan agar kita setidaknya paham apa yang minimal bisa kita lakukan.
 
Berarti motivasi doang tidak cukup dong?
 
Mungkin mirip cinta.
 
Maksudnya?
 
Cinta tidak bisa memberimu makan, tapi…

2#30#2811

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »