Mencari Batu Bertuah: Menjadi Alkemis Modern

taken from: whenthesoulawakens.org
Dalam novel Harry Potter: Sorcerer’s Stone, dibahaslah sebuah batu unik. Begitu legendaris. Sangat diinginkan banyak orang, terutama you-know-who dan para pengikutnya. Batu ini kemudian diterjemahkan menjadi “batu bertuah” di dalam novel versi bahasa Indonesianya.

Sekilas tak ada yang menarik dari batu ini. Mirip batu akik merah raksasa. Namun, yang membedakannya adalah batu ini dapat mengubah logam besi, aluminium, perak, dll, menjadi logam yang sangat berharga, yaitu emas. Bahkan, ada yang mengatakan batu ini bisa mengubah apa pun menjadi emas.

Hanya itu kegunaannya?

Ternyata tidak. Yang diinginkan pangeran kegelapan adalah elixir of life atau ramuan kehidupannya. Singkatnya, batu ini bisa membuat pemiliknya awet muda, dan bahkan hidup abadi.

Puisi "A Minor Bird" by Robert Frost, Terjemahan, dan Analisisnya

diambil dari Yazmin Tsarchon pinterest.

Terjemahan
Kuingin burung kan terbang tinggi,
Dan tak menyanyi di samping rumah sepanjang hari;

Kutepuk-tepukkan tangan padanya dari pintu
Saat ku tak tahan lagi dia terus mengganggu.

Pastilah aku yang melakukan sebagian kekeliruan.
Atas senandungnya burung tak boleh dipersalahkan.

Dan jelas saja ini suatu kesalahan
bila kuingin membungkam semua nyanyian.



---

Sonya, dan Potret Keberingasan Kita

Diambil dari: http://bit.ly/23e4Tsf
Itu hari Rabu yang biasa sebenarnya. Tak ada yang istimewa bagi sebagian besar orang. Pekerja kantoran sibuk menatap layar komputer yang seakan menjadi kawan akrabnya sehari-hari. Para polisi berkeliling berpatroli. Para petugas kebersihan melaksanakan rutinitas yang sama setiap harinya. Menyapu dan memunguti sampah.

Tapi tak begitu yang dirasakan sebagian besar siswa kelas XII SMA, yang baru saja keluar dari ruang ujian nasional yang pastinya pengap, menghimpit, dan menyiksa.

Lega luar biasa.

Lantas, sebagian siswa kelas XII di Medan berkonvoi keliling kota. Dengan mobil dan motor, mereka meluapkan kelegaannya. Dan di antara rombongan konvoi itu, ada mobil Brio yang ugal-ugalan.

Menua dengan Bahagia

Tua adalah niscaya. Dia tidak bisa dihindari, atau dielakkan, sekuat apa pun aku berusaha, dan sebesar apa pun anggaran yang aku keluarkan agar tampil awet muda. Sebenarnya, nggak ada anggaran khusus juga sih.

Aku masih ingat sekira delapan tahun lalu. Aku menggendong Aka ke sawah di sebelah rumah. Di sebuah gubuk yang dulu diresmikan Wakil Bupati itu, kami bermain. Lalu datang bapak tua, seorang petani, yang berbasa-basi.

“Main sama adiknya tah Mas” sapanya dalam bahasa Jawa sambil tersenyum.
source: hendricuswidiantoro.wordpress.com