Tak Harus Uang sih Memang

Kita sudah tahu bahwa reward memang penting. Sekarang pertanyaannya:

Reward-nya seperti apa? Bagaimana cara memberikan reward tersebut? 

Salah satu teks yang sedang saya telikuri untuk saya terjemahkan kebetulan membahas itu.

Ternyata, reward bisa bermacam-macam bentuk. Boleh berupa barang, uang, atau bahkan afirmasi. Kata-kata baik. Dan validasi atas tindakan positif dan penuh inisiatif yang dilakukan anggota tim.

Dan semua reward ini perlu diberikan oleh sang leader. Sebab, dalam organisasi, leader menentukan atmosfer dan arah organisasi.

Taruh misalnya kita memiliki salah satu personel cleaning service melintas di restoran yang sedang sibuk melayani para pelanggan. 

Lalu, ia melihat tempat sampah yang hampir penuh. Tanpa banyak pikir, ia lalu mengeluarkan wadah plastik sampah tersebut dan mengikatnya. Ia lalu menggantinya dengan wadah plastik baru dan membuang wadah sampah tersebut ke luar.

Minimal, kita bisa memberinya reward, berupa kata-kata afirmasi positif. Atau kita menyebut namanya dalam pertemuan harian atau pertemuan mingguan yang kita adakan.

Dengan cara itu, kita mendorong agar insiatif yang positif ini diulangi dan ditiru oleh karyawan lain.

Atau yang paling minimal, kita tidak menoleransi karyawan yang malah berperilaku negatif.

Sebab,

“Nothing will kill a great employee faster than watching you tolerate a bad one. Perry Belcher, co-founder DigitalMarketing.com.”

Terjemahannya: karyawan yang luar biasa akan lama-lama hilang lebih cepat saat ia menyaksikan seorang pemimpin menoleransi karyawan yang berkinerja dan bersikap buruk.

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »