Dear K,
Belajar online pada masa pandemi Covid-19 ini
benar-benar pengalaman baru yang tak pernah diantisipasi siapa pun. Kau tidak
siap. Ayah pun begitu. Bukan hanya bagi kita, semua orang pun begitu. Tak
selalu berjalan mulus. Tak selalu lancar. Kadang semangatmu ambyar perlahan.
Pada satu hari, motivasimu sedang
rendah-rendahnya, dan pekerjaan ayah sedang banyak-banyaknya. Kombinasi itu
jelas buruk untuk mengawali hari kita berdua yang masih panjang. Namun, toh
kita juga berhasil mengatasinya. Bersama-sama. Kita berhasil mencari jalan
tengah agar tak ada salah satu dari kita yang menjadi “pihak kalah.”
Ayah senang hari ini engkau mendapat tugas
membaca cerita tentang semut dan burung. Berikut nukilan ceritanya.
Pada suatu pagi yang basah karena hujan,
semut menikmati pemandangan hutan yang segar dengan riang gembira. Tak jauh
dari sana, ia mendengar suara aliran air sungai, yang entah mengapa menarik
hatinya. Merasa penasaran, ia pun bergegas menuju asal suara. Saat berada di
atas salah satu ranting pohon, semut bersenandung riang, si semut takjub dengan
keindahan pemandangan dan sekaligus suara aliran air. "Segar sekali
sepertinya air sungai di bawah ini" gumamnya dalam hati.
Ia lalu turun dari batang pohon dan menuju
tepian sungai. Karena kurang berhati-hati, ia terpeleset. "Pluk" dan
ia pun tercebur ke sungai. Derasnya arus sungai menyeret tubuhnya yang mungil.
“Toloooooooooooooooooong…,” teriak si semut
yang panik karena tubuhnya terseret mudah. Sialnya, suara semut terlalu pelan
sehingga teredam suara air yang sangat keras.
Di salah satu rating pohon sekitar 500 meter
di hilir, seekor burung merpati bertengger asyik menikmati desir angin. Entah
digerakkan kekuatan apa, kepalanya menoleh dan matanya tertuju pada sesosok
semut yang berjuang menyelamatkan diri di tengah derasnya arus sungai.
“Aku harus menyelamatkannya” pekik si merpati
di dalam hati. Si merpati lalu terbang ke tepi sungai dan memungut daun yang
jatuh. Ia terbang dan menjatuhkan daun itu di dekat semut. Dengan sekuat
tenaga, semut berusaha naik ke daun itu, dan berhasil. Meski sempat terhuyung,
si semut akhirnya bisa mencapai daerah pinggiran sungai.
“Terima kasih, ya!” teriak si semut.
Karena suaranya lirih , si merpati tak
mendengar dengan jelas lalu terbang sambil tersenyum.
Beberapa minggu berselang, merpati bertengger
di salah ranting pohon. Di ketinggian sekitar 15 meter dari tanah, ia bisa
melihat pemandangan yang indah sambil menikmati udara yang sejuk.
Ia tak sadar bahwa ada seorang pemburu yang
mengarahkan senjatanya ke merpati itu. Si pemburu bergerak perlahan supaya
tidak menimbulkan suara. Si merpati tak sadar sedang dalam bahaya.
Saat bersiap menarik pelatuk senjatanya, ia
berteriak lantang sekali. Kaget, senjatanya pun lepas dari genggaman. Ternyata,
tangannya digigit semut.
Mendengarkan teriakan lantang si pemburu,
merpati Iangsung terbang. Ia sadar bahwa ia baru saja lolos dari kematian. Dari
kejauhan, ia melihat semut yang melompat dari tangan si pemburu. Sadarlah ia
bahwa semut itu telah menyelamatkan hidupnya.
“Terima kasih semut!” teriak merpati sambil
terbang menjauh, menghindari si pemburu. Semut pun mendengar kicauan terima
kasih si burung. Ia sangat senang karena bisa membalas budi baik merpati.
Dan begitulah cerita itu engkau baca dengan
lantang.
Sebagaimana yang diajarkan dan diujikan di
buku, pesan moral dari kisah ini adalah kita akan mendapatkan balasan atas
kebaikan yang kita lakukan. Sekecil kebaikan itu, kita akan mendapatkan balasannya.
Tak salah memang. Itu benar adanya. Sedikit
kebaikan, yang mungkin kau remehkan, bisa jadi kebaikan yang membawamu ke
surga.
Namun, bila boleh ayah berpesan, posisikan
dirimu sebagai semut saja. Lakukan kebaikan itu karena engkau merasa berutang
budi. Atas kebaikan yang pernah dilakukan orang lain, baik kausadari maupun
tidak. Atas doa yang dipanjatkan orang lain, entah kau tahu atau tidak. Atas
kesehatan yang dianugerahkan Tuhan, pernah kau syukuri atau tidak.
Jadilah semut yang selalu merasa berutang budi dan tak pernah berharap balas budi. Tak mudah, tapi kita harus selalu berusaha...