Di masyarakat dan kehidupan lain, free
rider selalu jadi problema. Maunya hanya menggunakan fasilitas, tanpa ikut berkontribusi.
Ia hanya menerima value saja.
Saya kira ini dah paling parah. Tak hanya
menghabiskan value, penumpang gelap menyedot semangat orang untuk turut berkontribusi.
Ternyata perkiraan saya keliru. Ada lagi
yang lebih parah.
Namanya adalah pengeksploitasi. Kok bisa?
Si penumpang gelap memanfaatkan benefit
secara pasif. Menerima tanpa ikut berkontribusi saja. Karena itu, dampaknya
jadi terbatas. Dan si penumpang gelap ini masih bisa berkontribusi bila kita
bisa meyakinkannya.
Pembabat Nilai
Contohnya begini. Ada pohon mangga di
hutan. Seorang penumpang gelap akan mengambil buah mangga, dan menikmati mangga
tersebut. Selesai di situ.
Pengeksploitasi mengambil buah mangga dan mencabut
tanamannya. Tujuannya: agar orang lain tidak bisa menikmatinya.
Jadi, pengeksploitasi secara aktif melakukan
aktivitas berbahaya. Selain itu, pengeksploitasi juga merusak kepercayaan antarorang.
Mengapa begitu?
Karena orang akan saling menuduh tentang
siapa yang mencabut tanaman.
Sementara orang lain bertengkar, si
pengeksploitasi senyum-senyum saja.