Ada yang Lebih Berbahaya daripada Penumpang Gelap? - Entri Jurnal #16


Di masyarakat dan kehidupan lain, free rider selalu jadi problema. Maunya hanya menggunakan fasilitas, tanpa ikut berkontribusi. Ia hanya menerima value saja.

Saya kira ini dah paling parah. Tak hanya menghabiskan value, penumpang gelap menyedot semangat orang untuk turut berkontribusi.

Ternyata perkiraan saya keliru. Ada lagi yang lebih parah.

Namanya adalah pengeksploitasi. Kok bisa?

Si penumpang gelap memanfaatkan benefit secara pasif. Menerima tanpa ikut berkontribusi saja. Karena itu, dampaknya jadi terbatas. Dan si penumpang gelap ini masih bisa berkontribusi bila kita bisa meyakinkannya.

Pembabat Nilai

Contohnya begini. Ada pohon mangga di hutan. Seorang penumpang gelap akan mengambil buah mangga, dan menikmati mangga tersebut. Selesai di situ.

Pengeksploitasi mengambil buah mangga dan mencabut tanamannya. Tujuannya: agar orang lain tidak bisa menikmatinya.

Jadi, pengeksploitasi secara aktif melakukan aktivitas berbahaya. Selain itu, pengeksploitasi juga merusak kepercayaan antarorang. Mengapa begitu?

Karena orang akan saling menuduh tentang siapa yang mencabut tanaman.

Sementara orang lain bertengkar, si pengeksploitasi senyum-senyum saja.

Share this

Related Posts

:)
:(
hihi
:-)
:D
=D
:-d
;(
;-(
@-)
:P
:o
:>)
(o)
:p
:-?
(p)
:-s
(m)
8-)
:-t
:-b
b-(
:-#
=p~
$-)
(y)
(f)
x-)
(k)
(h)
cheer