Polisi Cepek dalam Rangkai Nilai Ekonomis # Entri Jurnal 14

“Prit” seorang pria meniup peluit. Dia menghentikan lalu lintas dari arah depan. Mobil, truk, dan sepeda motor pun berhenti mengikuti arahan si pria paruh baya, yang menjadi pengatur lalu lintas partikelir ini.

Itulah fenomena harian yang kita saksikan di Malang dan bahkan di berbagai kota di Indonesia. Kejadian ini sudah sangat umum

Jangankan berputar balik di lalu lintas padat, sekedar berbelok pun kita pasti menemui layanan profesi semacam ini.

Value

Rangkaian-rangkaian ini tak pernah terpikirkan sampai akhir-akhir ini saya membaca tentang value. Tindakan apa pun yang kita lakukan sejatinya selalu terkait value.

Kira-kira begini rangkuman sederhananya.

Saat melakukan tindakan yang bermanfaat, si A (1) menciptakan value. Misalnya, saat membantu orang putar balik, ia menciptakan value. Orang yang ia bantu (2) menerima value atau capture value.

Apabila berterima kasih dan memberikan uang, si penerima manfaat (2) juga menciptakan value sebagai timbal balik atau value exchange.

Lalu, si pemberi manfaat awal (1) bersemangat karena mendapat timbal balik tersebut, lalu kembali menciptakan value.

Terciptalah sebuah rangkaian nilai, yang saling berinteraksi. Itulah nilai ekonomis.

Dan itulah kenapa kita harus melakukan timbal balik agar penciptaan nilai itu harus terus berulang dan kehidupan terus berputar.

Caranya: sesederhana berterima kasih... apalagi lebih.

Hmmm

 

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »

:)
:(
hihi
:-)
:D
=D
:-d
;(
;-(
@-)
:P
:o
:>)
(o)
:p
:-?
(p)
:-s
(m)
8-)
:-t
:-b
b-(
:-#
=p~
$-)
(y)
(f)
x-)
(k)
(h)
cheer