Begitulah yang diucapkan Pak Hermawan Kartajaya pada acara MarkPlus Conference ke-19, yang diadakan di The Ritz Carlton, Jakarta, 5 Desember 2024 lalu.
Beliau lalu menyebut
tiga kriteria dasar seorang entrepreneur. Pertama: jeli melihat peluang, kedua:
mengambil risiko, ketiga: rendah hati dan selalu belajar.
Bedanya dengan profesional,
pertama: melihat ancaman, kedua: menghindari risiko, dan ketiga: merasa diri
paling jago di bidangnya.
Nah, di sinilah
saya tersentak. Bagian yang tak sampai 1 menit ini membuka mata betapa mindset
saya ya mindset seorang profesional.
Apa penyebabnya?
Mungkin pengalaman hidup.
Perjalanan hidup
di masa lalu membentuk saya menjadi pribadi skeptis. Kekecewaan dan kegagalan mengajari
saya untuk selalu waspada. Selalu mengaktifkan insting bertahan hidup. Setiap hal
baru terasa seperti ancaman yang membahayakan eksistensi.
Saya juga lebih
memilih untuk mengontrol situasi daripada membiarkannya mengalir begitu saja
dan menemukan muara yang baru. Karena itu, saya lebih memilih mengasah
kemampuan yang ada selama bertahun-tahun. Pengalaman inilah yang membuat saya
merasa sangat kompeten, bahkan terkadang terlalu percaya diri.
Dan perasaan itu
menjadi selimut hangat yang sudah saya kenali. Keluar dari zona nyaman itu bak melompat
ke dalam terowongan gelap. Dan tak banyak yang mau
memasuki kegelapan.
Dan enterpreneurship mirip dengan terowongan gelap.