sumber gambar: kompas.com |
Charles Boycott begitu orang tuanya memberi
nama. Dia adalah agen pentanahan yang bekerja untuk sang tuan tanah Lord Erne,
yang tinggal di Lough Mask House di County Mayo, Irlandia.
Sekira tahun 1880, Lord Erne ditentang oleh
para penyewa lahannya karena hanya menawarkan diskon 10% dari biaya sewa. Tahun itu
hasil pertanian sedang buruk-buruknya. Para penyewa tak bisa menyewa lagi
apabila biaya sewanya tidak diturunkan. Tawaran 10% itu ditampik, dan para
penyewa pada bulan September tahun itu meminta diskon 25 %. Dan tentulah si
tuan tanah menolak angka itu.
Sebagai orang yang berkepentingan, Charles
Boycott turun gunung. Para penyewa lahan yang menolak hendak diusirnya dari
lahan. Para penyewa lahan semakin keras, seiring makin kerasnya perlakuan
Charles Boycott. Lama kelamaan, semua orang mengikuti sikap para penyewa lahan.
Seiring berjalannya waktu, para pekerja di perkebunan, peternakan, dan rumahnya
mogok bekerja. Charless Boycott pun terisolasi. Dia kesulitan mencari pekerja
yang mau bekerja padanya untuk panen, mengurus peternakan, dan mengurus rumah.