Ia tatap kue itu lekat-lekat seakan berkedip sejenak saja kue itu akan lenyap.
Foto itu diposting sekitar 11 tahun lalu saat dunia masih dipenuhi canda, tawa, dan bahagia. Saat itu, kamera belum canggih dan kapasitas penyimpanan masih kecil. Uniknya, hape “jangkrik” kita berisi banyak momen bahagia bersama teman dan rekan kerja. Momen ulang tahun. Momen berkunjung dan makan bersama. Ada saja momen dan perayaan yang diadakan secara sengaja atau tak sengaja.
Kini saat hape kita lebih canggih dan kapasitas lebih besar, isinya malah lebih banyak selfie saja.
Apa sebab?
Bila dipikir-pikir, manusia berubah. Begitu pun nilai dan tujuannya. Lalu, maknanya, dan menjalar ke seluruh interaksinya.
Kita tak bisa mengelak dari situ. Perubahan itu niscaya. Sunnatullah, kata seorang ustadz. Pada akhirnya kita juga akan berubah.
Begitu juga momen-momen yang kita rekam. Interaksi yang kita jalin. Dan persahabatan yang kita bina.
Apa yang dulu kewajaran akan berubah jadi tak lazim. Sebaliknya, apa yang dulu biasa saja bisa jadi akan bermakna. Seiring waktu.
Itulah mengapa kita perlu selalu menetapkan tujuan dan merapalkan niat, lalu menciptakan nilai demi nilai agar kehadiran kita memberi makna. Makna selalu datang meski kadang terlambat dengan membawa nilai dan kenangan yang tercipta olehnya.
Minimal ia datang bagi diri kita sendiri hehe